Mendidik Anak Dengan Hypnoparenting
artikel 1 sumber vdekasia.blogspot
Hipnotis? Wah tentunya menarik seperti aksi Romi Rafael di reality show TV, lucu dan menghibur karena bisa mengerjai orang. Atau menakutkan karena banyak kejahatan menggunakan hipnotis seperti ilmu gendam. Dalam hal ini yang dimaksud hipnotis bukan seperti yang ada di benak kita, melainkan (singkatnya) sebuah kegiatan penyamapaian sugesti secara terus menerus yang dilakukan orang tua kepada anak.
Untuk dapat melakukan hipnoparenting, orang tua harus terlebih dulu mengolah diri seperti diantaranya jujur, menghargai, berpikir positif dan bisa memilih kalimat yang positif. Hal tersebut adalah modal dasar orang tua untuk memberikan sugesti positif kepada anak. Jika si orang tua belum benar dalam berpikir dan bertindak bagaimana bisa memasukan sugesti kepada anak, karena sugesti bukan saja berupa kata-kata namun juga berupa tindakan.
Secara bahasa ilmiah seperti tertulis di Intisari Juli 2007 arti hipnotis disini adalah merupakan "pemberdayaan energi jiwa bawah sadar dengan cara mengistirahatkan energi jiwa sadar. Tujuannya adalah menetralkan rekaman-rekaman bawah sadar yang negatif dan menanamkan rekaman baru yang positif".
Ariesandi Setyono, seorang pendiri HypnoParenting Education and Therapy Center menjelaskan secara ilmiah teori hipnotis ini. Saat kita sadar sepenuhnya seperti saat makan atau membaca blog ini, gelombang otak berada pada tingkatan beta (12-38 Hz), saat tidur tanpa mimpi berada pada delta (0,5-4 Hz), saat dihipnosis ada diantara beta dan delta yaitu theta (4-8 Hz) dan alpha (8-12 Hz). Pada kondisi theta dan alpha, perhatian tertuju pada satu titik yaitu pemberi informasi. Semua panca indera bekerja menangkap informasi yang masuk, diproses kemudian disimpan dalam memori jangka panjang.
Anak usia 0-12 tahun memiliki imajinasi yang sangat tinggi sehingga mudah untuk dimasuki sugesti positif. Namun menurut dr. Tb. Erwin Kusuma, SP.KJ (K), psikiater anak dari ProV Clinic di Jakarta mengemukakan bahwa sebelum melakukan hipnosis ini, orang tua harus mengenal betul anaknya, serta tahap-tahap pembinaanya. Tiap anak memiliki cara sendiri-sendiri, artinya jika kita punya 3 anak maka kemungkinan ada 3 cara pembimbingannya.
Lalu bagaimanakah hipnoparenting ini diterapkan? Menurut Ariesandi Setyono dalam bukunya "Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif dengan Hipnosis", menjelaskan bahwa proses interaksi anak dengan orang tua merupakan proses hipnosis. Orangtua harus berhati-hati dalam bereaksi terhadap segala tindakan yang dilakukan anak. Reaksi yang berulang-ulang sampai bertahun-tahun merupakan proses hipnosis dengan pembentukan pola tertentu. Beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya melakukan kontak mata ketika berbicara dengan anak, rendahkan posisi mata sejajar dengan mata anak. Hal tersebut menyiratkan bahwa keberadaan anak penting bagi orang tua dan sekaligus memancarkan energi kasih sayang orangtua untuk anak. Kontak fisik yang menunjukan kasih sayang orangtua kepada anak seperti mencium, mengelus, memeluk juga sangat penting karena anak merasa lebih dicintai.
Dalam hal komunikasi verbal, orangtua harus pandai-pandai memilih kata yang positif, misal ketika anak memiliki nilai buruk dalam mata pelajaran di sekolah, kita lebih baik mengatakan "Papa percaya kamu (atau sebut namanya) akan lebih baik dan lebih rajin lagi", daripada mengatakan "Kamu kok malas sih". Dalam proses hipnosis, anak akan menyimpan dalam alam bawah sadarnya kata-kata yang ia dengar, "malas" atau "rajin" akan memberikan pengaruh yang berbeda dalam diri anak. Memberikan ancaman kepada anak jika tidak mematuhi perintah orang tua sangat tidak dianjurkan, hal ini sedikit banyak akan menumbuhkan rasa dendam anak.
artikel 2. Sumber: hipnoparenting.blogspot
Kesiapan orangtua dalam proses hypnoparenting ini sangat mutlak diperlukan. Orang tua harus pandai-pandai mengolah rasa atau emosi sehingga pesan yang akan diterima anak merupakan pesan yang positif. Sebelum siap, Orang tua harus dihipnosis lebih dulu sehingga nantinya tidak akan menimbulkan missmessaging kepada anak.
Masalah anak sebenarnya tidak cukup diselesaikan hanya dengan sugesti setiap malam, tetapi sang ibu harus diberikan edukasi tentang pola pikirdan perilaku anak, teknik memerintah dengan pola-pola bahasa hipnosisyang benar, teknik sugesti secara tidak langsung, teknik mengubahkebiasaan anak, teknik memuji dengan benar, teknik memberikan motivasi dan mengarahkan anak, teknik komunikasi verbal dan non-verbal yang benar, serta teknik menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk.selanjutnya menanamkan pesan-pesan positf kepada anak dengan metode Hipnosis saat anak dalam kondisi teta. Dalam kondisi rileks bisikan kata-kata yang diinginkan dengan lembut. Syaratnya, kalimat yang diucapkan harus positif (tak boleh mengandung kata ”jangan” atau ”tidak”), harus present tense atau saat ini (tidak boleh ”akan”) - lebih singkat pesan lebih baik - dan diulang-ulang setiap hari . Misalnya ”Mulai hari ini, setiap pagi saya bangun jam enam dengan riang gembira.”Berdasarkan pengalaman cepat atau lambatnya keberhasilan hipnosis tak bisa dipastikan sama. Ada yang dalam 10 hari perilaku anaknya berubah. Ada pula yang membutuhkan waktu lebih dari sebulan.
Membujuk (persuasi) melalui ilmu Hypnosis dalam ilmu HypnoParentingadalah salah satu teknik “terapi” terhadap anak yang bermasalah ( anak pemarah / bandel , anak emosional , anak tidak mau nurut , sulit makan , sulit minum susu , dll)
Secara prinsip, membujuk ini didahului dengan sesuatu yangmenyenangkan bagi sang anak, dengan catatan secara halus dan seolah-olah tidak disengaja (unconscious) dan dengan kata-kata halus / lembut dan intonasi yang baik.
Membujuk juga sangat efektif bila sambil dilakukan melalui sentuhan-sentuhan fisik kecil, misalnya pelukan ringan, sentuhan tangan, sentuhan kecil di pipi, dan lain-lain.
Menurut teknologi komunikasi modern, komunikasi seyogyanya dilakukan dengan lembut dan intonasi yang baik (kita para orang tua tentu juga senang kalau mendengar suara intonasi yang “merdu” saat orang lain berbicara kepada kita).
Dalam ilmu hypnosis, secara sederhana akan saya jelaskan contoh cara / langkah untuk membujuk anak bermasalah:
Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!
Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan? Ya!!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.
Mengapa bayi 1 tahun belajar berdiri dan berjalan? Karena sejak ia bisa menggunakan matanya ia melihat orang-orang di sekitarnya berdiri ditopang kedua kaki dan berjalan. Cobalah anda bayangkan bagaimana jika sang bayi hanya melihat orang merangkak sejak ia bisa menggunakan matanya untuk melihat.
Sejauh apakah pengaruh program pikiran bawah sadar? Program pikiran bawah sadar akan menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Dengan cara lain bisa dikatakan kehidupan yang dijalani seseorang adalah perwujudan dari program yang ada di bawah sadarnya dalam tingkat tertentu.
artikel 4: sumber klinikhipnotis
Setiap anak memiliki tangki emosional, tempat kekuatan yang dapat memberikannya bahan bakar sewaktu menghadapi hari-hari penuh tantangan pada masa anak-anak dan remaja (ibarat mobil, tangki dan bensin). Tangki emosional tersebut diisi dengan cinta tanpa syarat. Cinta tanpa syarat adalah perasaan dan komitmen orangtua untuk menerima apapun perilaku anak dan keadaan anak (Mama & papa cinta kamu meskipun kamu.....).
Cinta tanpa syarat tidak akan mengarah pada pemanjaan pada anak. Kita tetap diperbolehkan menegur dan marah terhadap anak kita. Namun harus diingat bahwa rasa marah tersebut tetap harus beralasan dan bertujuan (buletin September 2004). Seorang anak akan menjadi manja jika ia kurang mendapatkan perhatian dan mendapatkan cinta yang tidak diberikan pada tempatnya. Misal,"Kalau kamu nakal, mama tinggal kamu lho!" atau "Kalo kamu dapat nilai baik, berarti kamu anak papa" (Mama & papa cinta kamu jika kamu..... ).
Terpenuhinya tangki emosional anak-anak akan memudahkan kita untuk mendisiplinkan, mengatasi dan memahami perilaku baik negatif dan positif yang ditampilkan oleh anak, tanpa mendapatkan rasa permusuhan dari anak.
Tidak terpenuhinya tangki emosional maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang waspada (cemas) karena ia akan berusaha menunjukkan selalu dirinya adalah anak baik. Atau tumbuh menjadi anak yang penuh permusuhan dan perasaan tidak berharga karena tidak percaya bahwa cinta yang tulus tetap ada dan dirinya layak untuk mendapatkan cinta itu.
Jika tangki emosionalnya penuh maka anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang menerima dan nyaman terhadap dirinya sendiri, dan mampu mengendalikan kecemasan serta perilakunya. Anak-anak juga menjadi siap untuk belajar secara emosional sehingga mempercepat anak untuk belajar semua hal yang disediakan di lingkungan mereka. Anak-anak menjadi lebih siap dan mampu menjalin relasi dengan orang lain secara sehat. Dan dampak akhir dari terpenuhinya tangki emosional adalah pembentukan citra diri positif.
Ibarat orang dewasa, pemenuhan kebutuhan cinta kasih dalam diri anak sama halnya pemenuhan kebutuhan jasmani dalam diri orang dewasa. Jika kebutuhan jasmani terpenuhi, maka kita tidak perlu lagi memusingkan makanan hari esok sehingga kita dapat berkonsentrasi dan mengerjakan hal yang lain.
Untuk dapat memenuhi tangki emosional seorang anak, kita perlu berbicara dengan bahasa yang sama dengan anak kita. Beberapa anak, memiliki bahasa yang berbeda dengan anak yang lain. Oleh sebab itu, kita perlu untuk mengenali dan memahami bahasa cinta kasih tiap anak.
Ada 5 kategori bahasa cinta kasih yang biasanya digunakan oleh anak-anak. Kelimanya adalah sentuhan fisik, kata-kata penegas, waktu bersama yang berkualitas, hadiah, dan pelayanan (akan dijelaskan pada buletin bulan berikut).
Mamahami dan mengenali bahasa cinta kasih yang dipergunakan oleh anak akan memudahkan kita mendidik anak-anak. Karena.....
Jika anak merasa dicintai, Ia akan memandang dunia dengan bersahabat.
artikel 5: Sumber gentirit.com
Terkait dengan proses yang berlangsung pada alam bawah sadar anak, orang tua seharusnya menghindari beberapa hal seperti berikut.
artikel6: sumber sekolahorangtua.com
Begini Pak, saya sudah melakukan hypnosleep pada anak saya yang malas belajar seperti saran Bapak, namun hasilnya hanya bertahan beberapa hari saja. Tidak sampai seminggu setelah itu ia kembali pada kebiasaannya semula”, demikian Ibu Nini melanjutkan keluhannya.
Apakah anda pernah mengalami hal semacam itu? Ya banyak sekali keluhan dari para orangtua semacam itu. Mereka yang mengeluhkan anaknya tidak suka makan sayur, mengompol saat tidur malam, tidak suka minum air, suka menggigit kuku, overaktif dan lain sebagainya. Mereka gagal menerapkan hypnosleep. Apakah hypnosleep tidak bekerja dengan sempurna?
Agar hypnosleep bekerja dengan sempurna ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Inilah prasyarat utama yang harus dipenuhi ketika melakukan hypnosleep:
Dan ingatlah bahwa perubahan bisa terjadi dengan beberapa kemungkinan. Bisa langsung terjadi seketika, bisa secara bertahap, dan bisa juga tidak terjadi apapun namun setelah beberapa minggu terjadi lompatan perilaku seperti yang kita harapkan. Bagaimanapun tetaplah yakin bahwa yang terjadi pada diri subyek adalah yang terbaik.
Parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak. Tugas kita sebagai orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak sebenarnya sangat berat dan penuh liku-liku tantangan. Sayangnya kita hanya berbekal pengalaman sebagai seorang anak yang dulunya dididik dan dibesarkan oleh orangtua kita. Sebagian besar pola asuh dan pola didik orangtua kepada kita akhirnya mewarnai tugas kita sebagai orangtua.Kita memperlakukan anak kita sebagaimana orangtua memperlakukan kita dulunya. Seharusnya kita harus memperlakukan anak sebagaimana kita dulu ingin diperlakukan oleh orangtua kita. Dengan begitu kita bertindak atas dasar perasaan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita sebagai orangtua. Karena apa yang kita anggap baik belum tentu seperti yang diinginkan oleh anak kita secara pasti. Dengan kata lain kita bertindak atas dasar persepsi kita sendiri bukan dari persepsi seorang anak. Oleh karena itu dengan hypnoparenting kita berusaha mempetakan dan membuat sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak. Mengapa kita meninjaunya dari sudut pandang cara kerja pikiran? Karena segala sesuatu berakar dari pikiran. Manusia, anak-anak sampai dewasa, melakukan segala sesuatu karena punya pikiran. Segala hal tentang teori pertumbuhan dan perkembangan anak tak akan berhasil jika kita gagal memahami cara kerja pikiran.
Kebanyakan orangtua sekarang lebih mampu mengelola anaknya ketimbang mengasuh atau mendidiknya. Mengelola adalah kegiatan yang dilakukan dengan pikiran logis. Contohnya menyelesaikan pekerjaan rumah, mengikutkan anak les musik / balet / pelajaran, mengingatkan anak untuk makan, mandi dan tidur. Intinya tentang bagaimana membantu mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan dan menjadi apapun yang mereka inginkan yang sesuai dengan keinginan kita. Kita memperlakukan anak-anak seperti karyawan di kantor yang perlu dikontrol dan diawasi dengan seperangkat aturan.
mengasuh vs mengelola anak
Apakah dengan cara mengelola seperti itu sudah layak dan cukup disebut mengasuh dan mendidik? Pengasuhan merupakan kegiatan yang kita lakukan dengan pikiran dan juga perasaan. Hal tersebut meliputi memberi pelukan yang cukup banyak, memberi pujian dan menyemangati ketika anak-anak tertekan, memberikan kehangatan untuk menentramkan mereka dan memberikan mereka waktu berkualitas. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah mengetahui siapa mereka dan membantunya menjadi seperti apa yang ada dalam dirinya. Bukan menjadikan mereka seperti apa yang kita inginkan.
Analogi yang lebih baik adalah analogi bibit tanaman. Pohon kecil yang ditanam di taman semuanya mirip. Tapi ternyata mereka semua berbeda. Ada pohon pinus, pohon apel dan pohon mangga. Kita tidak membentuk mereka melainkan merawatnya sesuai dengan karakteristik yang telah ada.
Kita perlu mencari tahu pohon jenis apa. Setelah itu mempelajari apa yang mereka perlukan dan menyediakan apa yang diperlukan tersebut. Mungkin pupuk yang sesuai dan pasokan air yang memadai sesuai dengan semua sifatnya agar mencapai pertumbuhan optimal.
Dalam hal ini mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari mendapatkan porsi. Mengasuh dan mendidik adalah selubung yang melingkupi semua hal tersebut. Mengasuh dan mendidik memerlukan kecakapan untuk menentukan kapan saat terbaik untuk mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari anak sehingga dengan begitu si anak bisa menemukan memunculkan potensi dan karakteristik terbaik yang telah ada dalam dirinya.
Berhati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan kepada anak-anak kita. Jika perkataan dan perbuatan itu sering diulang maka pikiran bawah sadar anak akan menangkapnya dan menyimpannya sebagai fakta kebenaran. Apapun faktanya, positif ataupun negatif, akan dianggap sebagai kebenaran dan diwujudkan dalam realita fisik si anak. Itulah yang disebut hypnosis. Kita sadari atau tidak, kita telah menghypnosis anak-anak dengan perkataan dan perbuatan kita. Kita telah menghypnosis anak-anak kita dengan lakon sehari-hari yang kita pentaskan sebagai drama kehidupan di depan mata mereka.
Jadi apa yang harus kita lakukan? Berikut ini adalah beberapa tips agar anak-anak tumbuh dengan baik:
Satu hal pasti yang dimiliki oleh mereka semua adalah konsep diri sehat. Di manakah konsep diri sehat ini tersimpan? Dalam pikiran bawah sadar.
Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!
Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan? Ya!!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.
Terdapat hubungan yang sangat erat antara prestasi akademik dengan motivasi belajar. Dan terdapat hubungan yang sangat erat pula antara motivasi belajar dengan rasa aman dan konsep diri yang baik. Sejak saya memahami hal ini maka setiap instruktur Mathemagics diwajbkan untuk menjaga hal tersebut pada diri seorang anak. Karena itulah esensi dasar sebuah pendidikan. Memberikan bekal pengetahuan yang baik melalui sebuah proses mental dan psikologis yang benar.
Ingatlah nilai baik hanya bisa dicapai melalui belajar. Belajar bisa terjadi jika ada motivasi. Dan motivasi bisa muncul jika ada perasaan mampu dalam diri sendiri. Selanjutnya perasaan mampu dalam diri berakar dari harga diri yang sehat dan harga diri yang sehat berawal dari adanya rasa aman dan rasa diterima sebagai seorang individu yang unik.
Siapakah yang bisa membuat seorang anak merasa aman, merasa dicintai dan merasa diterima? Orangtua. Orangtua memegang peranan terbesar dalam hal ini. Memang guru dan teman juga memiliki pengaruh namun tak sebesar pengaruh orangtua. Karena interaksi anak dengan orangtuanya telah dimulai sejak bayi sebelum adanya teman-teman dan guru si anak.
Anak-anak tidak dapat melarikan diri dari stres dan tekanan-tekanan yang datang dari lingkungan kehidupan sekarang. Tetapi mereka dapat belajar untuk mengatasinya , sebagai orangtua, kita dapat membantu anak kita dengan beberapa cara: Ajarikan untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi. Anak perlu belajar untuk mengenali masalah, jalan keluar yang memungkinkan, yang setuju akan jalan keluar yang memungkinkan dan yang tidak setuju akan jalan keluar yang memungkinkan, kemudian pilihlah yang terbaik. Dalam hal ini terkadang kita perlu memberikan kepercayaan pada mereka untuk menjalani keputusannya walau kita tahu ke mana arah keputusan itu. Berikanlah pengalaman pada mereka. Janganlah terjebak dalam paradigma “saya tidak ingin anak saya terperosok ke dalam lubang yang sama dengan saya”Jika hal itu tidak menyangkut hal yang fatal biarkan mereka mengalaminya sendiri dan kita tetap dukung mereka dengan cara tetap membuka hati kita untuk mereka.
Bicaralah dengan anak remaja kita, carilah waktu yang khusus untuk berbicara. Cari tahu apa yang terjadi dalam hidupnya. Jujurlah dan terbukalah dengan dia. Ceritakanlah tentang tujuan keluarga dan diskusikan kesulitan-kesulitannya, tanpa membebani mereka dengan masalah-masalah kita. Pujilah anak-anak ketika mereka melakukan hal-hal yang bagus, dan jangan lupa pelukan-pelukan dan ciuman-ciuman atau sentuhan fisik lainnya seperti tepukan di bahu atau belaian di kepala. Salah satu bahan pembicaraan menarik adalah pengalaman hidup kita.
Pastikanlah anak kita juga mempunyai waktu yang tenang sehingga dia dapat bersantai. Ajarilah dia latihan-latihan fisik seperti bermain bola, skating, berenang, berlari, berjalan, bersepeda. Kegiatan-kegiatan tersebut juga mengurangi stres.
Jadilah pendukung. Saling menghormati dan berbagilah bantuan yang berharga selama waktu stres. Anak memerlukan kita untuk mengeluarkan energi negatifnya. Dia juga mendapatkan manfaat dengan melihat bagaimana kita berhasil mengatasi stres.
Tips untuk mendidik anak memahami stresAjarilah anak kita untuk mengenali situasi stres. Dia seharusnya membicarakan tentang stresnya atau menulisnya. Ajari dia berbagai strategi mengatasi stres.
Bermainlah suatu peran tentang situasi yang sangat stres dengan anak. Bantulah dia untuk menentukan cara yang berguna untuk mengatasi stres.
Gunakanlah humor untuk menahan perasaan dan situasi yang tidak mengenakkan. Seorang anak yang belajar menggunakan humornya akan lebih baik untuk memandang segala sesuatunya dengan lebih masuk akal.
Jangan bebani anak kita dengan terlalu banyak aktifitas setelah sekolah. Bantulah anak-anak untuk belajar melangkah. Jangan mendaftarkan mereka di setiap kursus yang ada, dan jangan menuntut mereka untuk menjadi yang nomor satu dalam segala hal.
Ketika kita sendiri dalam pengaruh stres yang berlebihan, telitilah untuk lebih yakin bahwa kita pun dapat melewatinya bersama-sama dengan anak kita.Buatlah sebuah contoh yang baik. Lakukanlah pengendalian diri dan kemampuan dalam mengatasi masalah. Doronglah untuk bekerjasama dibandingkan dengan berkompetisi.Dapatkan bantuan profesional ketika masalah-masalah diluar kemampuan kita.
orangtua yang menerapkan batasan secara jelas dan menyediakan waktu berkualitas bagi anak-anaknya akan menghasilkan anak yang bahagia, kritis, mudah untuk diajak kerjasama dan ramah
ari kita perhatikan sebuah komunikasi seperti yang berikut ini: “Papa tahu kamu tidak suka jika diharuskan pulang pukul 08.00 malam karena kamu masih ingin jalan-jalan dengan teman-temanmu malam minggu ini (empati). Dan sesuai dengan kesepakatan yang sudah kita buat sebelumnya, kamu tetap harus pulang sebelum pukul 08.00 tapi jika berkaitan dengan tugas sekolah, kamu boleh pulang pukul 09.00 (peraturan tetap peraturan). Kalau memang masih ada yang harus dilakukan dan kamu butuh waktu lebih, kamu harus ditemani oleh salah satu dari mama atau papa (kesepakatan tetap kesepakatan). Dan maaf, untuk malam ini, mama dan papa sedang ada acara jadi tidak bisa menemani kalian (empati). Soo… kamu harus tetap pulang pukul 08.00 malam ini. Lain kali, jika mama atau papa sedang bisa temani kamu, kamu boleh ajak teman-teman jalan-jalan sampai pukul 09.00… oke?”. Dari komunikasi tersebut si anak akan tetap merasa bahwa perasaannya diperhatikan oleh orangtuanya.
Hipnotis? Wah tentunya menarik seperti aksi Romi Rafael di reality show TV, lucu dan menghibur karena bisa mengerjai orang. Atau menakutkan karena banyak kejahatan menggunakan hipnotis seperti ilmu gendam. Dalam hal ini yang dimaksud hipnotis bukan seperti yang ada di benak kita, melainkan (singkatnya) sebuah kegiatan penyamapaian sugesti secara terus menerus yang dilakukan orang tua kepada anak.
Untuk dapat melakukan hipnoparenting, orang tua harus terlebih dulu mengolah diri seperti diantaranya jujur, menghargai, berpikir positif dan bisa memilih kalimat yang positif. Hal tersebut adalah modal dasar orang tua untuk memberikan sugesti positif kepada anak. Jika si orang tua belum benar dalam berpikir dan bertindak bagaimana bisa memasukan sugesti kepada anak, karena sugesti bukan saja berupa kata-kata namun juga berupa tindakan.
Secara bahasa ilmiah seperti tertulis di Intisari Juli 2007 arti hipnotis disini adalah merupakan "pemberdayaan energi jiwa bawah sadar dengan cara mengistirahatkan energi jiwa sadar. Tujuannya adalah menetralkan rekaman-rekaman bawah sadar yang negatif dan menanamkan rekaman baru yang positif".
Ariesandi Setyono, seorang pendiri HypnoParenting Education and Therapy Center menjelaskan secara ilmiah teori hipnotis ini. Saat kita sadar sepenuhnya seperti saat makan atau membaca blog ini, gelombang otak berada pada tingkatan beta (12-38 Hz), saat tidur tanpa mimpi berada pada delta (0,5-4 Hz), saat dihipnosis ada diantara beta dan delta yaitu theta (4-8 Hz) dan alpha (8-12 Hz). Pada kondisi theta dan alpha, perhatian tertuju pada satu titik yaitu pemberi informasi. Semua panca indera bekerja menangkap informasi yang masuk, diproses kemudian disimpan dalam memori jangka panjang.
Anak usia 0-12 tahun memiliki imajinasi yang sangat tinggi sehingga mudah untuk dimasuki sugesti positif. Namun menurut dr. Tb. Erwin Kusuma, SP.KJ (K), psikiater anak dari ProV Clinic di Jakarta mengemukakan bahwa sebelum melakukan hipnosis ini, orang tua harus mengenal betul anaknya, serta tahap-tahap pembinaanya. Tiap anak memiliki cara sendiri-sendiri, artinya jika kita punya 3 anak maka kemungkinan ada 3 cara pembimbingannya.
Lalu bagaimanakah hipnoparenting ini diterapkan? Menurut Ariesandi Setyono dalam bukunya "Hypnoparenting: Menjadi Orangtua Efektif dengan Hipnosis", menjelaskan bahwa proses interaksi anak dengan orang tua merupakan proses hipnosis. Orangtua harus berhati-hati dalam bereaksi terhadap segala tindakan yang dilakukan anak. Reaksi yang berulang-ulang sampai bertahun-tahun merupakan proses hipnosis dengan pembentukan pola tertentu. Beberapa hal yang perlu dilakukan diantaranya melakukan kontak mata ketika berbicara dengan anak, rendahkan posisi mata sejajar dengan mata anak. Hal tersebut menyiratkan bahwa keberadaan anak penting bagi orang tua dan sekaligus memancarkan energi kasih sayang orangtua untuk anak. Kontak fisik yang menunjukan kasih sayang orangtua kepada anak seperti mencium, mengelus, memeluk juga sangat penting karena anak merasa lebih dicintai.
Dalam hal komunikasi verbal, orangtua harus pandai-pandai memilih kata yang positif, misal ketika anak memiliki nilai buruk dalam mata pelajaran di sekolah, kita lebih baik mengatakan "Papa percaya kamu (atau sebut namanya) akan lebih baik dan lebih rajin lagi", daripada mengatakan "Kamu kok malas sih". Dalam proses hipnosis, anak akan menyimpan dalam alam bawah sadarnya kata-kata yang ia dengar, "malas" atau "rajin" akan memberikan pengaruh yang berbeda dalam diri anak. Memberikan ancaman kepada anak jika tidak mematuhi perintah orang tua sangat tidak dianjurkan, hal ini sedikit banyak akan menumbuhkan rasa dendam anak.
artikel 2. Sumber: hipnoparenting.blogspot
Kesiapan orangtua dalam proses hypnoparenting ini sangat mutlak diperlukan. Orang tua harus pandai-pandai mengolah rasa atau emosi sehingga pesan yang akan diterima anak merupakan pesan yang positif. Sebelum siap, Orang tua harus dihipnosis lebih dulu sehingga nantinya tidak akan menimbulkan missmessaging kepada anak.
Masalah anak sebenarnya tidak cukup diselesaikan hanya dengan sugesti setiap malam, tetapi sang ibu harus diberikan edukasi tentang pola pikirdan perilaku anak, teknik memerintah dengan pola-pola bahasa hipnosisyang benar, teknik sugesti secara tidak langsung, teknik mengubahkebiasaan anak, teknik memuji dengan benar, teknik memberikan motivasi dan mengarahkan anak, teknik komunikasi verbal dan non-verbal yang benar, serta teknik menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk.selanjutnya menanamkan pesan-pesan positf kepada anak dengan metode Hipnosis saat anak dalam kondisi teta. Dalam kondisi rileks bisikan kata-kata yang diinginkan dengan lembut. Syaratnya, kalimat yang diucapkan harus positif (tak boleh mengandung kata ”jangan” atau ”tidak”), harus present tense atau saat ini (tidak boleh ”akan”) - lebih singkat pesan lebih baik - dan diulang-ulang setiap hari . Misalnya ”Mulai hari ini, setiap pagi saya bangun jam enam dengan riang gembira.”Berdasarkan pengalaman cepat atau lambatnya keberhasilan hipnosis tak bisa dipastikan sama. Ada yang dalam 10 hari perilaku anaknya berubah. Ada pula yang membutuhkan waktu lebih dari sebulan.
Membujuk (persuasi) melalui ilmu Hypnosis dalam ilmu HypnoParentingadalah salah satu teknik “terapi” terhadap anak yang bermasalah ( anak pemarah / bandel , anak emosional , anak tidak mau nurut , sulit makan , sulit minum susu , dll)
Secara prinsip, membujuk ini didahului dengan sesuatu yangmenyenangkan bagi sang anak, dengan catatan secara halus dan seolah-olah tidak disengaja (unconscious) dan dengan kata-kata halus / lembut dan intonasi yang baik.
Membujuk juga sangat efektif bila sambil dilakukan melalui sentuhan-sentuhan fisik kecil, misalnya pelukan ringan, sentuhan tangan, sentuhan kecil di pipi, dan lain-lain.
Menurut teknologi komunikasi modern, komunikasi seyogyanya dilakukan dengan lembut dan intonasi yang baik (kita para orang tua tentu juga senang kalau mendengar suara intonasi yang “merdu” saat orang lain berbicara kepada kita).
Dalam ilmu hypnosis, secara sederhana akan saya jelaskan contoh cara / langkah untuk membujuk anak bermasalah:
- Perhatikan wajahnya, bila ‘normal’ (tidak cemberut), anda ‘puji’ seolah-olah tidak sengaja (Contoh: “Hari ini mama masak enak, mama senang kalau kita makan sama-sama. Anak mama tentu mau makan enak”)
- Bila sang anak diam dan mulai menunjukkan wajah ‘bersahabat’, dekati dan ajak ngobrol sambil duduk bersama (dengan ‘level’ mata yang sama).
- Biasanya bila kita duduk dengan level mata yang sama, sang anak akan bereaksi positif, lalu anda ‘tebak’ (mid reading) yang positif, contoh:”Kayaknya nilai ulangan adik hari dapat 8, ya?”.
- Sang anak biasanya akan bereaksi. Bila reaksi positif, teruskan (anda SUKSES membujuk), bila reaksinya ‘negatif’, katakan misalnya :”Mama dulu juga gitu koq, nilai dapat 6, tidak apa-apa, yang penting nanti belajar lagi”.
- Dan seterusnya, sambil anda berbicara terus dengan kata-kata positif, biasanya anak akan “luluh” dan hubungan anda akan akrab lagi.
Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!
Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan? Ya!!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.
Mengapa bayi 1 tahun belajar berdiri dan berjalan? Karena sejak ia bisa menggunakan matanya ia melihat orang-orang di sekitarnya berdiri ditopang kedua kaki dan berjalan. Cobalah anda bayangkan bagaimana jika sang bayi hanya melihat orang merangkak sejak ia bisa menggunakan matanya untuk melihat.
Sejauh apakah pengaruh program pikiran bawah sadar? Program pikiran bawah sadar akan menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Dengan cara lain bisa dikatakan kehidupan yang dijalani seseorang adalah perwujudan dari program yang ada di bawah sadarnya dalam tingkat tertentu.
artikel 4: sumber klinikhipnotis
Setiap anak memiliki tangki emosional, tempat kekuatan yang dapat memberikannya bahan bakar sewaktu menghadapi hari-hari penuh tantangan pada masa anak-anak dan remaja (ibarat mobil, tangki dan bensin). Tangki emosional tersebut diisi dengan cinta tanpa syarat. Cinta tanpa syarat adalah perasaan dan komitmen orangtua untuk menerima apapun perilaku anak dan keadaan anak (Mama & papa cinta kamu meskipun kamu.....).
Cinta tanpa syarat tidak akan mengarah pada pemanjaan pada anak. Kita tetap diperbolehkan menegur dan marah terhadap anak kita. Namun harus diingat bahwa rasa marah tersebut tetap harus beralasan dan bertujuan (buletin September 2004). Seorang anak akan menjadi manja jika ia kurang mendapatkan perhatian dan mendapatkan cinta yang tidak diberikan pada tempatnya. Misal,"Kalau kamu nakal, mama tinggal kamu lho!" atau "Kalo kamu dapat nilai baik, berarti kamu anak papa" (Mama & papa cinta kamu jika kamu..... ).
Terpenuhinya tangki emosional anak-anak akan memudahkan kita untuk mendisiplinkan, mengatasi dan memahami perilaku baik negatif dan positif yang ditampilkan oleh anak, tanpa mendapatkan rasa permusuhan dari anak.
Tidak terpenuhinya tangki emosional maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang waspada (cemas) karena ia akan berusaha menunjukkan selalu dirinya adalah anak baik. Atau tumbuh menjadi anak yang penuh permusuhan dan perasaan tidak berharga karena tidak percaya bahwa cinta yang tulus tetap ada dan dirinya layak untuk mendapatkan cinta itu.
Jika tangki emosionalnya penuh maka anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang menerima dan nyaman terhadap dirinya sendiri, dan mampu mengendalikan kecemasan serta perilakunya. Anak-anak juga menjadi siap untuk belajar secara emosional sehingga mempercepat anak untuk belajar semua hal yang disediakan di lingkungan mereka. Anak-anak menjadi lebih siap dan mampu menjalin relasi dengan orang lain secara sehat. Dan dampak akhir dari terpenuhinya tangki emosional adalah pembentukan citra diri positif.
Ibarat orang dewasa, pemenuhan kebutuhan cinta kasih dalam diri anak sama halnya pemenuhan kebutuhan jasmani dalam diri orang dewasa. Jika kebutuhan jasmani terpenuhi, maka kita tidak perlu lagi memusingkan makanan hari esok sehingga kita dapat berkonsentrasi dan mengerjakan hal yang lain.
Untuk dapat memenuhi tangki emosional seorang anak, kita perlu berbicara dengan bahasa yang sama dengan anak kita. Beberapa anak, memiliki bahasa yang berbeda dengan anak yang lain. Oleh sebab itu, kita perlu untuk mengenali dan memahami bahasa cinta kasih tiap anak.
Ada 5 kategori bahasa cinta kasih yang biasanya digunakan oleh anak-anak. Kelimanya adalah sentuhan fisik, kata-kata penegas, waktu bersama yang berkualitas, hadiah, dan pelayanan (akan dijelaskan pada buletin bulan berikut).
Mamahami dan mengenali bahasa cinta kasih yang dipergunakan oleh anak akan memudahkan kita mendidik anak-anak. Karena.....
Jika anak merasa dicintai, Ia akan memandang dunia dengan bersahabat.
artikel 5: Sumber gentirit.com
Terkait dengan proses yang berlangsung pada alam bawah sadar anak, orang tua seharusnya menghindari beberapa hal seperti berikut.
- Membiarkan anak tertidur di depan tv atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negative. Saat tertidur, anak akan memasuki kondisi alpha, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya.
- Saling melontarkan kalimat negative atau bertengkar di depan anak karena bisa tertanam di jiwa bawah sadar anak, dan kemungkinan berakibat pada kesehatannya.
- Melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya.
- Menggunakan kata-kata negative. Misalnya, “Besok pagi kamu bangun dan tidak menangis, tidak rewel”, tetapi ganti menjadi,“Besok pagi kamu bangun dengan hati yang gembira dan sehat ya…”
- Meningkatkan SQ (Spiritual Quotient) anak.
- Mengarahkan proses tumbuh kembang anak.
- Mempersiapkan generasi sehat, cerdas dan kreatif.
- Membantu anak yang sakit jadi lebih tenang, merasa aman terlindung sehingga kualitas tidur lebih baik dan daya tahan tubuh meningkat.
- Membantu orang tua lebih paham kepribadian anaknya.
- Membimbing orang tua menjadi bijaksana dan peka secara spiritual dalam mendidik dan mengasuh anak.
- Mengarahkan orang tua selalu menjadi probadi yang positif.
- Orang tua bertindak sperti remote control yang mendidik anak secara bertahap.
- Terjadi komunikasi menggunakan energi bawah sadar untuk mempengaruhi rekaman bawah sadar anak.
- Tindakan dan tingkah laku si balita masih sangat banyak dipengaruhi alam bawah sadarnya. Itu sebabnya, ia begitu polos dan spontan, serta mudah deprogram oleh orang tuanya.
- Pikiran anak balita ibarat spons yang sangat mudah menyerap apapun yang terdengar, terlihat dan terasa.
- Orang tua menanamkan sugesti dan afirmasi sesuai kebutuhan anaknya, langsung kea lam bawah sadarnya, sehingga keseharian anak sesuai sugesti tersebut.
- Paham sifat dan kebiasaan anaknya, sehingga tidak melakukan sugesti yang bertentangan dengan sifat si kecil.
- Bisa menyeleksi kata-kata yang akan diucapkan. Fokus pada kata-kata positif dan hindari kata-kata negative seperti“nakal”,”bandel”,”malas”,”berisik” dan sebagainya.
- Mampu introspeksi diri dan memberikan contoh baik pada anak.
- Paham betul konsep dasar hypnoparenting. Tak sekedar “tahu”. Hindari tindakan “tidak sepenuh hati” atau “tidak rela”.
- Bekerja sama dengan anak mengenai cara menerapkanhypnoparenting agar konsisten.
- Setiap orang punya kesalahan. Orang tua harus menyadarinya agar tidak selalu menyalahkan anak.
- Ingat, yang bicara adalah bahasa batin. Anak tidak peduli orang tua bicara dalam bahasa apa, tetapi saat orang tua meniatkan maksud dan pikirannya, itulah yang tertangkap. Janin bias mengikuti kata-kata ibunya, walau ibunya bicara dalam hati, tanpa suara.
- Orang tua harus tenang dan rileks.
- Cari saat paling tepat untuk melakukan penanaman sugesti pada anak, ketika si kecil dalam kondisi yang rileks dan fokus. Misalnya, saat menyusui, saat anak sakit, ketika hujan turun, saat bercerita, atau saat si kecil sedang tidur.
- Gunakan media pendukung untuk melakukan penanaman sugesti (jika dibutuhkan). Misalnya suara musik yang menenangkan, suara lembut ibu dan ayah, suara detak jam, dan sebagainya.
- Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton (dapat dilakukan saat ia tertidur), seperti mengusap kepala atahu dahi si kecil, mengusap punggungnya dengan lembut.
- Mulailah bicara dengan niat menanamkan sugesti positif, gunakan kalimat afirmasi positif seperti, “Anak manis, mimpilah yang indah dan besok pagi, bangun segar, sehat dan bersemangat”.
- Lakukan pengulangan secara konsisten, ibu dan ayah melakukan hal sama berulang-ulang, hingga terlihat hasil yang diharapkan.
- “Sayang, ini Bunda…..Tidur yang nyenyak ya.., besok bangun pagi dengan segar, semakin sehat, semakin pandai.”
- “Sayang, ini ayah…Kamu anak ayah yang paling baik, penurut dan solihah.”
- “Anandaku, pasti kamu bisa berjalan dengan lancar, jangan berhenti mencoba ya….pasti berhasil.
artikel6: sumber sekolahorangtua.com
Begini Pak, saya sudah melakukan hypnosleep pada anak saya yang malas belajar seperti saran Bapak, namun hasilnya hanya bertahan beberapa hari saja. Tidak sampai seminggu setelah itu ia kembali pada kebiasaannya semula”, demikian Ibu Nini melanjutkan keluhannya.
Apakah anda pernah mengalami hal semacam itu? Ya banyak sekali keluhan dari para orangtua semacam itu. Mereka yang mengeluhkan anaknya tidak suka makan sayur, mengompol saat tidur malam, tidak suka minum air, suka menggigit kuku, overaktif dan lain sebagainya. Mereka gagal menerapkan hypnosleep. Apakah hypnosleep tidak bekerja dengan sempurna?
Agar hypnosleep bekerja dengan sempurna ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Inilah prasyarat utama yang harus dipenuhi ketika melakukan hypnosleep:
- Langkah awal adalah membuat sugesti yang akan anda sampaikan secara tertulis, agar kita tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan hypnosleep. Hendaknya pendek, singkat dan jelas. Perhatikan juga pemakaian kata yang tepat. Intinya adalah mengatakan apa yang kita inginkan dengan kalimat positif BUKAN mengatakan apa yang tidak kita inginkan.
- Amati jumlah tarikan napas subyek. Hendaknya 6-8 tarikan napas per menit. Ini untuk menjamin bahwa subyek tertidur pulas. Yang paling ideal adalah 6 - 7 tarikan napas per menit.
- Dekati subyek dengan lembut untuk melakukan bypass terhadap pikiran kritisnya. Goyang tubuh subyek dengan memegang dagunya. Goyangkan sedikit ke kiri dan kanan sambil mengucapkan kalimat berikut dengan mantap disertai nada suara rendah dan datar “Ini …… (nama anda atau mama atau papa) yang bicara. Kamu bisa dengar …… (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar …… (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar …… (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”
- Jika subyek tertidur sangat lelap, kalimat di atas mungkin perlu diulangi beberapa kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan “Jika kamu dengar, gerakkan jari telunjuk/ibu jari yang saya sentuh. Jika kamu dengar, gerakkan jari telunjuk yang saya sentuh. Kamu bisa dengar …… (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”
- Setelah itu bacakan sugesti yang telah anda susun tadi 3 atau 4 kali untuk memastikan sampai ke bawah sadarnya.
- Lalu tutup dengan kalimat berikut “Kalau saya berhenti bicara maka kamu akan kembali tidur nyenyak seperti tadi. Kamu tidak akan mengingat apa yang baru saya sampaikan tapi kamu merasakan suatu perubahan dalam dirimu ketika bangun esok pagi dengan sangat segar. Sekarang tidurlah kembali dengan sangat nyenyak!”
- Keesokan hari dan seterusnya, berlakulah seperti telah terjadi perubahan. Jika belum melihat perubahan nyata secara janganlah gusar dan berpikiran negatif. Biarkan proses perubahan terjadi di dalam lebih dahulu. Bila perlu anda ulangi hypnosleep lagi pada malam harinya.
- Untuk mempercepat proses perubahan, siapkanlah lingkungan yang kondusif. Jika sugestinya anak akan suka belajar, maka anda tunjukkan dengan contoh bahwa anda juga suka belajar dan katakan singkat saja pada anak bahwa belajar itu menyenangkan.
- Ketika ia mulai menunjukkan perubahan, jangan disabotase dengan kata-kata “Kok tumben ya sekarang suka belajar?” atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya dukung dengan kalimat “Bagus makin hari belajar itu makin menyenangkan ya?”
- Tetap jaga pikiran anda agar positif. Jangan mulai berpikir “Ihhhh kok belum terjadi perubahan sih. Dasar anak bandel. Susah banget sih jadi baik?”
- Untuk setiap kasus yang anda sugestikan, beri waktu sampai terjadi perubahan baru beralih ke kasus yang lain.
Dan ingatlah bahwa perubahan bisa terjadi dengan beberapa kemungkinan. Bisa langsung terjadi seketika, bisa secara bertahap, dan bisa juga tidak terjadi apapun namun setelah beberapa minggu terjadi lompatan perilaku seperti yang kita harapkan. Bagaimanapun tetaplah yakin bahwa yang terjadi pada diri subyek adalah yang terbaik.
Parenting adalah segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak. Tugas kita sebagai orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak sebenarnya sangat berat dan penuh liku-liku tantangan. Sayangnya kita hanya berbekal pengalaman sebagai seorang anak yang dulunya dididik dan dibesarkan oleh orangtua kita. Sebagian besar pola asuh dan pola didik orangtua kepada kita akhirnya mewarnai tugas kita sebagai orangtua.Kita memperlakukan anak kita sebagaimana orangtua memperlakukan kita dulunya. Seharusnya kita harus memperlakukan anak sebagaimana kita dulu ingin diperlakukan oleh orangtua kita. Dengan begitu kita bertindak atas dasar perasaan seorang anak. Bukan atas dasar perasaan kita sebagai orangtua. Karena apa yang kita anggap baik belum tentu seperti yang diinginkan oleh anak kita secara pasti. Dengan kata lain kita bertindak atas dasar persepsi kita sendiri bukan dari persepsi seorang anak. Oleh karena itu dengan hypnoparenting kita berusaha mempetakan dan membuat sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak. Mengapa kita meninjaunya dari sudut pandang cara kerja pikiran? Karena segala sesuatu berakar dari pikiran. Manusia, anak-anak sampai dewasa, melakukan segala sesuatu karena punya pikiran. Segala hal tentang teori pertumbuhan dan perkembangan anak tak akan berhasil jika kita gagal memahami cara kerja pikiran.
Kebanyakan orangtua sekarang lebih mampu mengelola anaknya ketimbang mengasuh atau mendidiknya. Mengelola adalah kegiatan yang dilakukan dengan pikiran logis. Contohnya menyelesaikan pekerjaan rumah, mengikutkan anak les musik / balet / pelajaran, mengingatkan anak untuk makan, mandi dan tidur. Intinya tentang bagaimana membantu mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan dan menjadi apapun yang mereka inginkan yang sesuai dengan keinginan kita. Kita memperlakukan anak-anak seperti karyawan di kantor yang perlu dikontrol dan diawasi dengan seperangkat aturan.
mengasuh vs mengelola anak
Apakah dengan cara mengelola seperti itu sudah layak dan cukup disebut mengasuh dan mendidik? Pengasuhan merupakan kegiatan yang kita lakukan dengan pikiran dan juga perasaan. Hal tersebut meliputi memberi pelukan yang cukup banyak, memberi pujian dan menyemangati ketika anak-anak tertekan, memberikan kehangatan untuk menentramkan mereka dan memberikan mereka waktu berkualitas. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah mengetahui siapa mereka dan membantunya menjadi seperti apa yang ada dalam dirinya. Bukan menjadikan mereka seperti apa yang kita inginkan.
Analogi yang lebih baik adalah analogi bibit tanaman. Pohon kecil yang ditanam di taman semuanya mirip. Tapi ternyata mereka semua berbeda. Ada pohon pinus, pohon apel dan pohon mangga. Kita tidak membentuk mereka melainkan merawatnya sesuai dengan karakteristik yang telah ada.
Kita perlu mencari tahu pohon jenis apa. Setelah itu mempelajari apa yang mereka perlukan dan menyediakan apa yang diperlukan tersebut. Mungkin pupuk yang sesuai dan pasokan air yang memadai sesuai dengan semua sifatnya agar mencapai pertumbuhan optimal.
Dalam hal ini mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari mendapatkan porsi. Mengasuh dan mendidik adalah selubung yang melingkupi semua hal tersebut. Mengasuh dan mendidik memerlukan kecakapan untuk menentukan kapan saat terbaik untuk mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari anak sehingga dengan begitu si anak bisa menemukan memunculkan potensi dan karakteristik terbaik yang telah ada dalam dirinya.
Berhati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan kepada anak-anak kita. Jika perkataan dan perbuatan itu sering diulang maka pikiran bawah sadar anak akan menangkapnya dan menyimpannya sebagai fakta kebenaran. Apapun faktanya, positif ataupun negatif, akan dianggap sebagai kebenaran dan diwujudkan dalam realita fisik si anak. Itulah yang disebut hypnosis. Kita sadari atau tidak, kita telah menghypnosis anak-anak dengan perkataan dan perbuatan kita. Kita telah menghypnosis anak-anak kita dengan lakon sehari-hari yang kita pentaskan sebagai drama kehidupan di depan mata mereka.
Jadi apa yang harus kita lakukan? Berikut ini adalah beberapa tips agar anak-anak tumbuh dengan baik:
- Katakan apa yang anda inginkan terjadi, jangan membuat anak mencari-cari sendiri makna dari ucapan atau tindakan anda. Janganlah terlalu suka memelototi anak dan berharap mereka akan mengerti apa maksud anda, mereka akan mencari makna dan akhirnya tumbuh dengan sikap penuh keraguan dan takut berbuat salah. Jika anda ingin dia menghentikan tindakannya langsung katakan, ”Sudah cukup. Hentikan sekarang. Sebenarnya apa yang kamu inginkan?”
- Akui dan hargailah perasaan mereka. ”Kamu lagi jengkel ya, sedih ya, atau kecewa? Kamu jengkel karena ………………. (mainanmu direbut oleh adik ya, atau Mama / Papa membentak kamu ya , atau apapun penyebabnya ). Yaa ……. Mama / Papa mengerti dan bisa merasakan hal itu. Mama / Papa sendiri juga akan jengkel atau marah jika diperlakukan seperti itu. Menurut kamu apa yang bisa dilakukan agar perasaan jengkelmu hilang? Apa kamu mau minum dulu? Atau melakukan ……….
- Bersikaplah konsisten. Tindakan dan ucapan kita harus selaras. Selain itu kita sebagai pasangan juga harus konsisten dan sepakat dengan berbagai aturan. Jangan sampai kita mengijinkan hal tertentu tetapi pasangan kita mengijinkannya atau sebaliknya. Jika hal itu sering terjadi maka si anak juga akan mencari sendiri kebenaran makna dari ucapan atau tindakan itu.
Satu hal pasti yang dimiliki oleh mereka semua adalah konsep diri sehat. Di manakah konsep diri sehat ini tersimpan? Dalam pikiran bawah sadar.
Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!
Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan? Ya!!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.
Terdapat hubungan yang sangat erat antara prestasi akademik dengan motivasi belajar. Dan terdapat hubungan yang sangat erat pula antara motivasi belajar dengan rasa aman dan konsep diri yang baik. Sejak saya memahami hal ini maka setiap instruktur Mathemagics diwajbkan untuk menjaga hal tersebut pada diri seorang anak. Karena itulah esensi dasar sebuah pendidikan. Memberikan bekal pengetahuan yang baik melalui sebuah proses mental dan psikologis yang benar.
Ingatlah nilai baik hanya bisa dicapai melalui belajar. Belajar bisa terjadi jika ada motivasi. Dan motivasi bisa muncul jika ada perasaan mampu dalam diri sendiri. Selanjutnya perasaan mampu dalam diri berakar dari harga diri yang sehat dan harga diri yang sehat berawal dari adanya rasa aman dan rasa diterima sebagai seorang individu yang unik.
Siapakah yang bisa membuat seorang anak merasa aman, merasa dicintai dan merasa diterima? Orangtua. Orangtua memegang peranan terbesar dalam hal ini. Memang guru dan teman juga memiliki pengaruh namun tak sebesar pengaruh orangtua. Karena interaksi anak dengan orangtuanya telah dimulai sejak bayi sebelum adanya teman-teman dan guru si anak.
Anak-anak tidak dapat melarikan diri dari stres dan tekanan-tekanan yang datang dari lingkungan kehidupan sekarang. Tetapi mereka dapat belajar untuk mengatasinya , sebagai orangtua, kita dapat membantu anak kita dengan beberapa cara: Ajarikan untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi. Anak perlu belajar untuk mengenali masalah, jalan keluar yang memungkinkan, yang setuju akan jalan keluar yang memungkinkan dan yang tidak setuju akan jalan keluar yang memungkinkan, kemudian pilihlah yang terbaik. Dalam hal ini terkadang kita perlu memberikan kepercayaan pada mereka untuk menjalani keputusannya walau kita tahu ke mana arah keputusan itu. Berikanlah pengalaman pada mereka. Janganlah terjebak dalam paradigma “saya tidak ingin anak saya terperosok ke dalam lubang yang sama dengan saya”Jika hal itu tidak menyangkut hal yang fatal biarkan mereka mengalaminya sendiri dan kita tetap dukung mereka dengan cara tetap membuka hati kita untuk mereka.
Bicaralah dengan anak remaja kita, carilah waktu yang khusus untuk berbicara. Cari tahu apa yang terjadi dalam hidupnya. Jujurlah dan terbukalah dengan dia. Ceritakanlah tentang tujuan keluarga dan diskusikan kesulitan-kesulitannya, tanpa membebani mereka dengan masalah-masalah kita. Pujilah anak-anak ketika mereka melakukan hal-hal yang bagus, dan jangan lupa pelukan-pelukan dan ciuman-ciuman atau sentuhan fisik lainnya seperti tepukan di bahu atau belaian di kepala. Salah satu bahan pembicaraan menarik adalah pengalaman hidup kita.
Pastikanlah anak kita juga mempunyai waktu yang tenang sehingga dia dapat bersantai. Ajarilah dia latihan-latihan fisik seperti bermain bola, skating, berenang, berlari, berjalan, bersepeda. Kegiatan-kegiatan tersebut juga mengurangi stres.
Jadilah pendukung. Saling menghormati dan berbagilah bantuan yang berharga selama waktu stres. Anak memerlukan kita untuk mengeluarkan energi negatifnya. Dia juga mendapatkan manfaat dengan melihat bagaimana kita berhasil mengatasi stres.
Tips untuk mendidik anak memahami stresAjarilah anak kita untuk mengenali situasi stres. Dia seharusnya membicarakan tentang stresnya atau menulisnya. Ajari dia berbagai strategi mengatasi stres.
Bermainlah suatu peran tentang situasi yang sangat stres dengan anak. Bantulah dia untuk menentukan cara yang berguna untuk mengatasi stres.
Gunakanlah humor untuk menahan perasaan dan situasi yang tidak mengenakkan. Seorang anak yang belajar menggunakan humornya akan lebih baik untuk memandang segala sesuatunya dengan lebih masuk akal.
Jangan bebani anak kita dengan terlalu banyak aktifitas setelah sekolah. Bantulah anak-anak untuk belajar melangkah. Jangan mendaftarkan mereka di setiap kursus yang ada, dan jangan menuntut mereka untuk menjadi yang nomor satu dalam segala hal.
Ketika kita sendiri dalam pengaruh stres yang berlebihan, telitilah untuk lebih yakin bahwa kita pun dapat melewatinya bersama-sama dengan anak kita.Buatlah sebuah contoh yang baik. Lakukanlah pengendalian diri dan kemampuan dalam mengatasi masalah. Doronglah untuk bekerjasama dibandingkan dengan berkompetisi.Dapatkan bantuan profesional ketika masalah-masalah diluar kemampuan kita.
orangtua yang menerapkan batasan secara jelas dan menyediakan waktu berkualitas bagi anak-anaknya akan menghasilkan anak yang bahagia, kritis, mudah untuk diajak kerjasama dan ramah
ari kita perhatikan sebuah komunikasi seperti yang berikut ini: “Papa tahu kamu tidak suka jika diharuskan pulang pukul 08.00 malam karena kamu masih ingin jalan-jalan dengan teman-temanmu malam minggu ini (empati). Dan sesuai dengan kesepakatan yang sudah kita buat sebelumnya, kamu tetap harus pulang sebelum pukul 08.00 tapi jika berkaitan dengan tugas sekolah, kamu boleh pulang pukul 09.00 (peraturan tetap peraturan). Kalau memang masih ada yang harus dilakukan dan kamu butuh waktu lebih, kamu harus ditemani oleh salah satu dari mama atau papa (kesepakatan tetap kesepakatan). Dan maaf, untuk malam ini, mama dan papa sedang ada acara jadi tidak bisa menemani kalian (empati). Soo… kamu harus tetap pulang pukul 08.00 malam ini. Lain kali, jika mama atau papa sedang bisa temani kamu, kamu boleh ajak teman-teman jalan-jalan sampai pukul 09.00… oke?”. Dari komunikasi tersebut si anak akan tetap merasa bahwa perasaannya diperhatikan oleh orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar