Ketika Allah Menegurmu dengan Kasih Sayang Nya
4
Bismillah..
Assalamu’alaykum wr.wb
Namu ku Siti Zakiyah,aku adalah seorang mahasiswi disalah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bandung. Aku ingin berbagi kisah hijrahku.
Semua berawal ketika aku mengagumi seorang laki-laki yang mana ia adalah kakak tingkatku di sekolah,aku mengaguminya karena sikapnya yang pendiam dan sepertinya dimata ku ia berbeda dengan lelaki jaman sekarang. Aku sempat konyol dibuatnya,karena baru pertama kali aku suka terhadap lelaki sampai seperti ini,aku mengetahui namanya dari sebuah pengumuman lomba OSN yang diumumkan seusai upacara bendera itu. Aku mempunyai sahabat yang aku percaya,aku beranikan diri untuk curhat dengannya tentang rasaku saat itu. Del,aku kagum deh sama kakak itu. .ujar ku kepada sahabatku itu.Hehehe. .dia pendiem ya mbak orangnya? Balas sahabatku. . .Hehehe iya euy ,beda kayanya sama cowok-cowok lain! Jedderrr.
Singkat cerita tak lama kemudian aku mengenalnya dan menjadi dekat dengannya aku pun beranikan diri untuk meminjam buku-buku pelajaran untuk referensi belajarku karena dia kakak tingkatku.Semakin dekat hubungan kami,ia pun menyatakan perasaannya kepadaku,dengan bodohnya aku jawab “YAA” dan kita resmi menjadi pasangan tidak halal “PACARAN” wkwkwk
Setahun berlalu hubungan kami langgeng-langgeng saja,setelah setahun lebih dan dia mulai masuk dunia perkuliahan,sikapnya semakin beda terhadapku,ia dingin dan jarang menghubungiku. Hingga seringlah terjadi pertengkaran-pertengkaran didalam hubungan kami. Yang menyakitkan hati dan mungkin masih sangat aku ingat adalah perkataanya ketika aku bertanya “Kak,kok sekarang beda sih? Kuliah sibuk banget ya sampai tdk ada waktu lagi?” dia menjawab dengan entengnya “Hey,pacaran itu tidak mesti selalu komunikasi,terserahku mau menghubungimu kapan aja,mau sehari sekali,seminggu sekali,sebulan sekali,setahun sekali,bahkan sampai aku lulus kuliah pun baru menghubungimu tdk masalah!” jlebbb rasanya.
padahal kondisiku itu sedang sakit-sakit yang mana gampang rapuh dengan kata-kata kasar,aku pun menangis sejadinya seakan tak berdaya dibuat cintaku kepadanya aku menjadi manusia bodoh yang diperbudak cinta. Bahkan ketika ia bercerita kepadaku dengan sangat sejujur-jujurnya bahwa dia sedang mengagumi tiga cewek di kampusnya 2 cewek satu kelas dengannya dan 1 cewek berbeda fakultas dengannya,dengan ikhlasnya aku menerima semua curahan hatinya itu walau hati sakit terasa seperti teriris-iris. Ia pun meminta izin untuk mencari pacar baru yang alasannya hanya untuk bersenang-senang namun persaannya hanya untukku katanya,aku mendengar itu semua usai aku operasi,karena kondisiku sangat lemah karena penyakit ku waktu itu. Hati juga semakin lemah taka da semangat karena kelakuan pasangan tidak halalku itu.
Sempat rasanya ingin akhiri saja hidupku,meminum OBAT ANTI SERANGGA rasanya yang terbaik,setan menggodaku waktu itu,rasa gegana selalu menyelimutiku setiap hari kondisiku semakin memburuk,rasanya aku tak tahu harus bagaimana. Aku pun lama tidak sekolah karena sakitku,aku sempat melihat ayahku menangis karena konisiku. Bodoh!!! Kenapa aku seperti ini? Kenapa aku sangat amat lemah? Mana aku yang dulu? Mana aku yang ingin menjadi seorang statistisi???
Entah jalan hidayah dari Allah atau bagaimana aku tiba-tiba menelepon pasangan tidak halalku itu namun sempat tidak ia anggat karena memang sudah hamper satu minggu ia tidak memberi kabar kepadaku. Aku pun sms kepadanya “Tolong angkat,aku mau ngomong penting soal hubungan kita.” Ia pun mengangkat telponku dan aku katakan bahwa aku mau putus saja darinya karena aku rasa tidak ada arti juga aku menjalin hubungan dengannya,dan dengan nada senang,ia pun mengaamiini pernyataanku lalu penutup teleponku.
Nangis memang awalnya,namun aku berusaha kembali untuk sembuh dari rasa sakit badanku dan rasa sakit hatiku. Hal itu pun membuatku sadar bahwa pacaran merupakan penyebab seorang wanita muslimah masuk neraka. Aku gak mau lagi seperti itu.
Aku teringat akan mimpiku yang ingin menjadi seorang statistisi. Aku beranikan diriku untuk membuka lembaran baru walau kadang masih teringat sosoknya yang selama satu tahun lebih menemaniku.
Aku sudah naik di bangku kelas XII SMA aku isi hari-hari ku dengan bimbel untuk UN dan masuk perguruan tinggi. Waktu itu aku tidak antusias dengan PTN,aku lebih antusias dengan PTK,walau tidak bisa dipungkiri aku belajar untuk masuk PTN juga. Seusai aku lulus SMA,aku ingin sekali menjadi mahasiswi disalah satu PTK yang ada di Jakarta Timur,PDHnya berwarna biru.Ahh. .terlihat gagah rasanya jika aku mengenakannya,hayalanku pun selamgit. . .sampai-sampai aku ikuti bimbel untuk masuk ke PTK itu. Aku dipertemukan dengan tiga orang yang sangat menginspirasiku dua akhwat yang in shaa Allah solehah dan satu ikhwan yang in shaa Alllah soleh.
Sebut saja kakak itu kak Mawar & kak Melati,kak Mawar adalah lulusan dari PTK idamanku itu yang sedang magang di BPS RI Jakarta Pusat,dan kak Melati adalah mahasiswi tingkat 2 di PTK itu dan kakak yang ikhwan itu sebut saja namanya kak Soleh :D. Aku sempat tinggal dengan kak Mawar,hari-hari ku lalui dekat dengan kampus impianku,oya ketika aku telah sangat dekat dengan kampus impianku aku sudah kali kedua mencoba PTK itu,yang pertama gagal.
Sering sekali aku diberi nasehat oleh kak Mawar,kak Melati,dan kak Soleh. Walaupun tidak bisa dipungkiri kak Mawar mungkin lebih mendominasi karena memang temtap ku tinggal di Jakarta hanya bersebelahan dengannya. Hari penantianpun tiba,hari itu aku merasa mudah dan merasa optimis dari testku yang terdahulu,aku merasa test keduaku ini adalah yang akan menjodohkan aku dengan kampus impianku. Aku merasa seimbang dengan do’a dan usahaku,aku begitu percaya diri sampai hari penantian pengumumanpun tiba. Tepat pukul 00.00 WIB aku sudah memantau web kampus impianku untuk melihat apakah pengumuman kelulusan tahap pertama sudah keluar,dan ternyata memang sudah keluar kubuka webnya dank u download pengumuman kelulusannya,ku cari-cari nomer test ku,mana? Mana? Mana? Kok ga ada? Aku sempat tak percaya,aku ulangi berkali-kali untuk memastikan nomer testku ada atau tidak ada.
Jlebbb memang tidak ada nomer testku,aku gagal? Yeah aku gagal lagi? Berontak rasanya hatiku aku nangis sejadinya namun aku masih merahasikan itu kepada kedua orang tuaku. Aku tak berani,aku malu kepada mereka,sudah bimbel sampai sedekat itu dengan kampusnya aku masih juga gagal ahh bodohnya diri ini. Hati ini berkecamuk,merasa semua tidak adil. Allah memberikanku sakit dibadan ini,Alllah mempertemukanku dengan lelaki yang dimataku jahat,dan kini Allah gagalkan aku melangkah menuju impianku satu-satunya. Keesokan harinya aku beranikan diri untuk bercerita kepaa kedua orang tuaku,mereka tersenyum dan dengan bijak menjawab “Sabar sayang,mungkin bukan rejekimu di situ. Percayalah nak setiap orang itu punya ujiannya masing-masing,Allah tdk akan salah memberi rejeki,kamu punya jalan rejekimu,jodohmu,dam mautmu sendiri,tdk perlu sedih orang tua ikhlas dengan uang yang sudah dikeluarkan untuk bimbel,itu tidak seberapa nak. Semangatmu untuk menggapai mimpi adalah rejeki terbesar dari Allah,karena sekuat apapun usaha orang tua untuk mencari rejeki tapi anaknya tidak bersemangat itu serasa capek dan tak berguna nak”.
Aku memikirkan berkali-kali perkataan orang tua ku,aku bertafakur dan bermuhasabah diri tentang apa yang terjadi kepadaku. Aku sadar,aku terlalu sombong dan percaya diri dengan ilmu dan usahaku,sampai mungkin aku lupa untuk bertawakal,lalu kenapa Allah pertemukan diri ini dengan lelaki jahat itu? Sesungguhnya dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan,aku tak sadar akan itu aku pun tak sadar bahwa Allah maha pencemburu ,rasa cintaku kepada pasangan tdk halalku ternyata sempat mengalahkan sayang kepada sang pencipta. Lalu kenapa Allah beri rasa sakit pada tubuh ini? Sesungguhnya sakit itu bisa menjadi penggugur dosa ketika kita sabar dan ikhlas menjalankannya.Kini aku sadar Allah telah memberiku kesempatan untuk menghapus dosaku dengan rasa sakitku,agar aku menjadi manusia yang tangguh,sabar,ikhlas,dan tidak menduakan cintanya.
Dari kejadian demi kejadian,hijrah untuk menjadi manusia yang lebih baik adalah jalan hidupku,memasrahkan semua ketetapannya adalah yang terbaik dan selalu mengingat akan janjiNya adalah satu hal yang menenagkan hati,bahwasannya hidup di dunia itu aka nada sebab dan akibat.
Berubah menjadi lebih baik walaupun terlambat tidak apa-apa,dari pada tidak sama sekali!! Karena sesungguhnya tdk ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik,sebelum nafasmu sampai ditenggorokan.
Beruntunglah kamu yang hatinya Allah kembalikan sebelum waktu kembali yang sesungguhnya
Semoga bermanfaat dan menginspirasi
Semoga bermanfaat dan menginspirasi
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar