Sabtu, 31 Oktober 2015

Keutamaan Menghafal Al-Qur'an

Keutamaan Menghafal Al-Qur'an



Berikut ini adalah beberapa keutamaan-keutamaan menghafal Al-Qur'an.

1. Hati seorang individu Muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah 'Azza wa Jalla.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu:
"Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh". (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata hadits ini hasan sahih).

2. Memperoleh penghormatan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengecek kemampuan membaca dan hafalan Al Qur'an mereka.
Setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hafalan Al-Qur'an-nya. Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam :"Berapa banyak AlQuran yang telah engkau hafal, hai Fulan?" ia menjawab: aku telah menghafal surah ini dan surah ini, serta surah Al-Baqarah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kembali bertanya: "Apakah engkau hafal surah Al-Baqarah?" Ia menjawab: Betul. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!".
Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghafal surah Al-Baqarah semata karena takut aku tidak dapat menjalankan isinya. Mendengar komentar itu,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pelajarilah Al Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan orang mempelajari Al Quran dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudian dia tidur -dan dalam dirinya terdapat hafalan Al Qur'an- adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya. Serta oleh Ibnu Majah secara ringkas (217), Ibnu Khuzaimah (1509), Ibnu Hibban dalam sahihnya (Al Ihsaam 2126), dan dalam sanadnya ada 'Atha, Maula, Abi Ahmad, yang tidak dinilai terpecaya kecuali Ibnu Hibban).
3. Penghafal Al Qur'an akan memakai mahkota kehormatan.

Dari Abi Hurairah Radiyallahu 'anhu. bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
"Penghafal Al Qur'an akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Qur'an akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Qur'an kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al Qur'an memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia meninalinya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi(1/533).)


4. Dapat membahagiakan kedua orang tua, sebab orang tua yang memiliki anak penghapal Al Qur'an memperoleh pahala khusus.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Buraidah Al Aslami Radiyallahu 'anhu, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat nanti, Al Qur'an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur'an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: "Apakah anda mengenalku?". Penghafal tadi menjawab; "saya tidak mengenal kamu." Al Qur'an berkata; "saya adalah kawanmu, Al Qur'an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Qur'an tadi diberi kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: "kenapa kami di beri dengan pakaian begini?". Kemudian di jawab, "kerana anakmu hafal Al Qur'an. "Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, "bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya." Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil). (diriwayatkan oleh Ahmd dalam Musnadnya (21872) dan Ad Darimi dalam Sunannya (3257).)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an" (Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi)


5. Akan menempati tingkatan yang tinggi di Surga Allah 'Azza wa Jalla.

Sabda rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Sisyah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; jumlah tingkatan-tingkatan surga sama dengan jumlah ayat-ayat Al Qur'an. Maka tingkatan surga yang di masuki oleh penghafal Al Qur'an adalah tingkatan yang paling atas, dimana tidak ada tingkatan lagi sesudah itu.


6. Penghafal Al Qur'an adalah keluarga Allah 'Azza wa Jalla.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Anas Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia." Kemudian Anas berkata lagi, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: "Ia itu ahli Qur'an (orang yang membaca atau menghafal Al- Qur'an dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.


7. Menjadi orang yang arif di surga Allah 'Azza wa Jalla.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam "Dari Anas Radhiyallahu 'anhu Bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Para pembaca Al Qur'an itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni surga,"


8. Memperoleh penghormatan dari manusia.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam "Dari Abu Musa Al Asya'ari Radhiyallahu 'anhu Ia berkata bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Qur'an yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Qur'an tidak di amalkan, serta menghormati kepada penguasa yang adil."


9. Hatinya terbebas dari siksa Allah 'Azza wa Jalla.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
" Dari Abdullah Bin Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam Baginda bersabda: " bacalah Al Qur'an kerana Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Al Qur'an. Sesungguhanya Al Qur'an ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkunya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Qur'an maka hendaklah ia bergembira."


10. Mereka (bagi kaum pria) lebih berhak menjadi Imam dalam shalat.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam :
"Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda; "yang menjadi imam dalam solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca (hafalan) Al Qur'an."


11. Disayangi oleh Rasulullah Shallallahu 'alayhi wasallam.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Jabir Bin Abdullah Radhiyallahu 'anhu Bahawa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menyatukan dua orang dari orang-orang yang gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad. Kemudian nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al Qur'an?" apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad."
12. Dapat memberi syafa'at kepada keluarga.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhahu: "Barangsiapamembaca Al Qur'an dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga dan memberikannya hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan untuk masuk neraka."


13. Merupakan bekal-bekal yang terbaik.

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Dari Jabir bin Nufair, katanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sesungguhnya kamu tidak akan kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang berasal dari-Nya yaitu Al Qur'an.

Demikianlah keutamaan-keutamaan menghafal Al-Quran agar kita termotivasi untuk menghafal kitab suci agama Islam.

Sumber : Islamedia.co


Selain itu masih banyak lagi, misalkan :


  1. Ridho Allah
  2. Akan menjadi penolong (syafaat) bagi penghafalnya
  3. Benteng dan perisai hidup
  4. Pedoman dalam menjalankan kehidupan
  5. Nikmat mampu menghafal AlQuran sama dengan nikmat kenabian
  6. Kebaikan dan berkah bagi penghafalnya
  7. Rasulullah sering mengutamakan yang hafalannya lebih banyak (Mendapat tasyrif nabawi)
  8. Para ahli Quran adalah keluarga Allah yang berjalan di atas bumi
  9. Dipakaikan mahkota dari cahaya di hari kiamat yang cahayanya seperti cahaya matahari
  10. Kedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tak dapat ditukarkan dengan dunia dan seisinya
  11. Kedudukannya di akhir ayat yang dia baca
  12. Tiap satu huruf adalah satu hasanah hingga 10 hasanah
  13. Allah membolehkan rasa iri terhadap ahlul Quran
  14. Menjadi sebaik-baik manusia
  15. Kenikmatan yang tiada bandingannya
  16. Ditempatkan di syurga yang tertinggi
  17. Akan menjadi orang yang arif di syurga kelak
  18. Menjadi pengingat akan kebesaran Allah
  19. Menghormati penghafal Quran berarti mengagungkan Allah
  20. Hati penghafal Quran tidak akan disiksa
  21. Lebih berhak menjadi imam sholat
  22. Dapat memberikan syafaat pada keluarganya
  23. Bekalan yang paling baik
  24. Menjadikan baginya kedudukan di hati manusia dan kemuliaan
  25. Ucapan pemiliknya selamat dan lancar berbicara
  26. Ciri orang yang diberi ilmu
  27. Membantu daya ingat
  28. Penghafal Quran tidak pernah terkena penyakit pikun
  29. Mencerdaskan dan meningkatkan IQ
  30. Menambah keimanan
  31. Mengetahui ilmu agama dan ilmu dunia
  32. Menjadi hujjah dalam ghazwul fikri saat ini
  33. Menjadi kemudahan dalam setiap urusan
  34. Menjadi motivator tersendiri
  35. Pikiran yang jernih
  36. Ketenangan dan stabilitas psikologis
  37. Lebih diterima bicara di depan publik
  38. Menerima kepercayaan orang lain
  39. Penghafal Quran akan selalu mendapat keuntungan dagangan dan tidak pernah rugi
  40. Menyehatkan jasmani (seperti yang diteliti oleh Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh,

Selamat Ulang Tahun ! Bolehkah ?

Hukum Merayakan Ulang Tahun dan Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Bagi Umat Islam




Ternyata tradisi perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.
Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.
Jadi Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalo pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya Maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalo ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Jika kita baca buku tarikh Islam, di dalamnya terdapat catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka sudah terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa menjadi seperti itu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak tahu menahu dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dengan demikian, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi Maulid nabi bukan dalil dbolehkannya pesta ulang tahun.
Kembali ke pokok pembicaraan, Pesta ulang tahun bukanlah warisan Islam. Tapi warisan asing, alias ajaran di luar Islam. Lalu gimana jika kita melakukannya? Berdosakah? karena tradisi itu adalah tradisi orang-orang Eropa, yang saat itu berkembang ajaran Kristen, maka pesta ultah tentu saja merupakan tradisi kaum non-muslim. Jika kita melakukannya, maka termasuk dosa.
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).
Dalam riwayat lain.
Rasulullah SAW bersabda : “Kamu telah mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sehingga jika mereka masuk ke dalam lubang biawak, kamu tetap mengikuti mereka. Kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah yang engkau maksudkan itu adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani? Baginda bersabda: Kalau bukan mereka, siapa lagi?” (HR. Bukhari Muslim).
Dari sini jelas bahwa hukum merayakan ultah adalah haram.
Mungkin ada pertanyaan seperti ini, “Bolehkah merayakan ulang tahun dalam arti berdoa atau mendoakan agar yang berulang tahun selamat, sehat, takwa, panjang umur, dan seterusnya. Semua itu dilakukan dengan cara dan isi doa yang syar’i, tanpa upacara tiup lilin dan sebagainya seperti cara Barat, lalu dilanjutkan acara makan-makan. Bolehkah?”
Jawabannya, berdoa dan makan-makan adalah halal. Tetapi bila dilakukan pada hari seseorang berulang tahun, maka akan terkena hukum haram ber-tasyabbuh bil kuffar. Jadi di sini akan bertemu hukum haram dan halal. Dalam kondisi seperti ini wajib diutamakan yang haram daripada yang halal sebab kaidah syara’ menyebutkan : “Idza ijtama’a al halaalu wal haraamu, ghalaba al haramu al halaala.” Artinya, “Jika bertemu halal dan haram (pada satu keadaan) maka yang haram mengalahkan yang halal.” (Kitab as-Sulam, Abdul Hamid Hakim).
Dengan demikian, jika merayakan ultah diartikan sebagai “berdoa dan makan-makan”, dan dilaksanakan pada hari ultah, hukumnya haram, sesuai kaidah syar’i di atas. Akan tetapi jika dilaksanakan bukan pada hari ultah, maka hukumnya –wallahu a’lam bi ash shawab– menurut pemahaman kami adalah mubah secara syar’i. Sebab hal itu tidak termasuk tasyabbuh bil kuffar karena yang dilakukan pada faktanya adalah “berdoa plus makan-makan”, yang mana keduanya adalah boleh secara syar’i. Lagi pula hal itu dilakukan tidak pada hari ultah sehingga di sini tidak terjadi pertemuan halal dan haram sebagaimana kalau acara tersebut dilaksanakan pada hari ultah. Wallahu a’lam.
Allah SWT Berfirman : “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. ali Imrân [3] : 85). dan “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. al-Isrâ’ [17] : 36).
Rasullah SAW juga bersabda : Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (al-Qur’an). (Hadits ke-41 dalam Hadits al-Arba’in karya Imam Nawawi).
Bagaimana dengan Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dalam Islam?
Perayaan ulang tahun adalah bid’ah. Mengapa? Ada dua landasan yang diikuti oleh umat Islam: Qur’an dan sunnah Rasulullah saw. Sunnah ini kemudian terbagi atas ucapan, perbuatan, atau niat Rasulullah saw yang kemudian tidak sempat terlaksana karena beliau meninggal dunia sebelum sempat melaksanakannya.
Mengucapkan selamat ulang tahun (kata Dipo, istilah yang kemudian diarabisasikan adalah milad dan hari lahir) ini adalah salah satu hal yang tidak dituntunkan oleh teladan umat Islam, Rasulullah saw. Jika mengucapkan selamat hari lahir adalah tuntunan, Rasulullah pasti akan membiasakan hal tersebut pada umatnya. Selain itu, tradisi perayaan ulang tahun atau hari lahir ini adalah budaya kaum nonmuslim. Berdasarkan hadis Rasulullah saw, seseorang yang mengikuti suatu kaum maka ia termasuk ke dalam golongan itu. Perayaan hari lahir ini telah tercipta sejak jaman Nabi Nuh as. Salah satu anaknya kemudian mengadakan perayaan hari lahirnya. Karenanya, umat muslim yang memiliki prinsip hidup yang unik tidak diperbolehkan untuk mengikuti kaum lain, apalagi kaum kafir dan nonmuslim. Kegiatan yang mengikuti tradisi umat lain dinamakan juga tasyabbuh.
Ustad Maknun Prawiro mengatakan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan kerusakan dalam agama Islam, yakni:
1. Mengikut-ikutii kaum lain
2. Pluralisme
3. Pendangkalan aqidah
Tentu saja tak seorang pun dari kita ingin menyebabkan kerusakan dalam agama Islam bukan? Apalagi mengucapkan selamat ulang tahun saya rasa adalah hal yang sepele. Tapi, ini berkaitan dengan bid’ah, dan orang yang melakukan bid’ah tak termasuk umat Rasulullah saw yang mendapat syafaat.
Merayakan dan mengucapkan selamat ultah juga tidak ada contohnya dari Nabi dan para sahabat, sehingga dilarang dalam Islam, bahkan jatuh ke dalam tasyabbuh/ menyerupai orang kafir.
dari Ibnu Umar ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bertasyabuh dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka.” [HR. Abu Daud dan Ahmad]
Bagaimana pendapat rekan-rekan semua? sudah jelaskah pemaparan diatas? hal-hal kecil, sepele ternyata berdampak buruk terhadap umat? jika bukan kita yang memperbaikinya, siapa lagi?

by: hukum islam

Jumat, 23 Oktober 2015

Mengintip Indahnya Nikmat Surga

Mengintip Indahnya Nikmat Surga



          Teman, apakah kalian tahu kenikmatan apa saja yang ada didalam surga ? myinspiration kali ini akan mengupas tentang kenikmatan-kenikmatan di surga. Semoga kita menjadi salah satu penghuninya, amin...


1.Kenikmatannya

Bahawa kenikmatan surga melampaui batas imaginasi manusia dan tidak dapat dilukiskan sekalipun dalam bayangan benak manusia. Syurga dalam bahasa Arab bererti Jannah yang seakar kata dengan janin yang berarti tersembunyi, tidak nampak dari pandangan makhluk.
AKU telah mempersiapkan bagi hambaKU apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum didengar oleh telinga dan tidak satu hati manusia yang dapat memahami /dirasakan”.(HR.Ibnu Majah, Ibnu Hibban).
Dan apabila kamu melihat di sana (syurga) niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar” (Al Insan 76 : 20).
Bahwa kenikmatan yang ada di syurga sama namanya dengan kenikmatan yang ada di dunia tetapi nilai kualitas dan kuantitasnya berlipat ganda yang tidak terbayang dalam benak manusia, kenikmatan menikmati makanan dan minuman, kenikmatan berhubungan dengan pasangannya, kenikmatan berkumpul dengan saudara-saudaranya, kenikmatan menikmati keindahan syurga, kenikmatan bercanda dan bercengkrama dalam syurga, kenikmatan bertemu dengan para ahli syurga, kenikmatan dapat bertemu dengan para Rasul dan terkhusus yang terkasih Rasulullah Muhammad Habibillah saw, dan kenikmatan bertemu dan memandang Wajah Allah Azza wa Jalla, Ar Rahman Ar Rahim Al Karim SwT.

2.Pintu-pintu Syurga

Ketika seorang hamba diizinkan Allah memasuki syurganya maka akan terbentang pintu gerbang syurga dengan penuh keindahan dan kemegahan sejauh mata memandang yang tak terbayangkan. Di syurga ada delapan pintu, dan salah satunya pintu Ar Rayyan (Babur Rayyan) yang diperuntukan hanya bagi yang berpuasa (HR Bukhari-Muslim). Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas ra, dijelaskan ke delapan pintu tersebut adalah :
a.Pintu Syahadat, diperuntukan bagi para Anbiya wal Mursalin (Nabi dan Rasul), Para Syuhada’ (Orang yang mati syahid), dan juga pintu bagi para Dermawan (orang-orang yang memberikan makan kepada orang yang membutuhkan di saat masa kesulitan pangan dan paceklik).
b.Pintu Shalat, diperuntukan bagi orang-orang yang mendirikan shalat, yaitu orang-orang yang menyempurnakan wudhunya dan menyempurnakan rukun dan sunnah shalatnya.
c.Pintu Zakat dan Shadaqoh, diperuntukan bagi orang-orang yang mengikhlaskan sebagian rizki yang ia miliki berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan.
d.Pintu Amar Ma’ruf Nahi Munkar, diperuntukan bagi orang-orang yang dalam hidupnya diisi dengan mengajak orang kepada kebaikan-kebaikan sekaligus mencegah orang lain kepada keburukan-keburukan akhlak dan perilaku.
e.Pintu Wanahan Nafsa ‘anil Hawa, diperuntukan bagi orang-orang yang dapat menahan syahwat dari hawa nafsu yang merusak diri, akhlak dan perilaku.
f.Pintu Haji dan Umrah, diperuntukan bagi orang-orang yang melaksanakan Haji dan Umrah secara mabrur, bukan haji politik, haji dagang, haji gelar, atau haji wisata (maksudnya haji untuk tujuan politik, haji tapi hanya untuk berdagang atau mencari barang dagangan, haji hanya untuk gelar mentereng di depan namanya, dan haji hanya untuk berwisata, atau hanya untuk sekedar pengalih dosa).
g.Pintu Jihad, diperuntuk bagi orang-orang yang berangkat berjihad di jalan Allah, di segala bidang yang sesuai syariat Allah. Tidak hanya dalam peperangan tetapi memperjuangkan aturan-aturan syariat Allah SwT, sendi-sendi agama Allah di segala bidang kehidupan seperti jihad ekonomi, jihad pendidikan, jihad sosial kemasyarakatan, dan jihad siyasi/politik.
h.Pintu Taqwa, diperuntukan bagi orang-orang yang bertaqwa dan perbuatan taqwa baik dalam proses maupun tujuan.

3.Sambutan bagi Ahli Syurga

Sambutan bagi orang-orang yang memasuki pintu-pintu ini adalah kalimat yang diucapkan oleh para Malaikat dan pelayan syurga dengan ucapkan do’a sebagaimana tercantum dalam surat Az Zumar ayat 73 yang berbunyi : “Kesejahteraan atasmu, berbahagialah kamu, kamu masuk syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”.
4.Nama-nama Syurga
Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
Darus Salam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
Jannatul Ma’wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
Jannatun Na’im yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
Jannatul ‘Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah.

5.Tingkatan-tingkatan Syurga

Syurga itu memiliki seratus tingkat dan satu dengan lainnya sejauh langit dan bumi. Dalam sebuah hadits diriwayatkan : “Barangsiapa beriman kepada Allah dan RasulNya, menyempurnakan shalat dan puasa di bulan Ramadhan maka ia akan dikaruniai syurga sebagai hak Allah, tanpa memandang bahwa ia berperang karena Allah atau tetap berada di tanah dimana ia lahir”. Orang-orang berkata: “Ya Rasulullah, akankah kami memberitahu orang-orang dengan kabar gembira ini ?” Beliau menjawab : ”Syurga mempunyai seratus tingkatan yang disediakan Allah bagi para mujahidin yang berperang karena Nya. Jarak antara satu dengan lainnya adalah sebagaimana jarak antara langit dan bumi…”.(HR.Bukhari).
Para penghuni syurga akan melihat orang-orang yang tinggal di bilik atasnya dengan cara yang sama seperti orang-orang yang melihat sebuah bintang terang yang bersinar jauh di angkasa, di timur atau barat, karena kelebihan (dalam pahala amal sholeh) mereka”. Para shahabat bertanya : ”Wahai Rasulullah, apakah itu tempat tinggal para Nabi yang tidak seorangpun dapat mencapainya?”. Beliau menjawab: ”Bukan, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan Nya, tempat tersebut adalah bagi orang2 yang beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasul Nya”. (HR.Bukhari-Muslim).

6.Tempat terendah di Syurga

Di syurga ada tempat yang terendah, dan serendah-rendahnya tempat di syurga merupakan tempat yang akan ditempati oleh seorang hamba Allah yang terakhir keluar dari neraka. Setelah orang terakhir yang masuk ke syurga maka tidak ada satupun makhluk yang keluar dari neraka dan tidak ada satupun makhluk yang masuk ke syurga lagi, semua pintu akses ditutup oleh Allah Al Jalal Azza wa Jalla.  Bentuk tempat syurga terendah yang ditempati oleh hamba Allah itu setara dengan kerajaan (seluas) Bumi dan ditambah lagi dengan sepuluh kali lipatnya, diriwayatkan oleh Muslim dalam Hadits Qudsi Bab Syafaat. Jadi jangan bisa bayangkan bagaimana luas syurga dan kenikmatan di tingkatan atasnya.

7.Dataran, Gunung, Taman dan Tanah serta kebun-kebun di Syurga

Dataran yang ada di Syurga adalah bentuk permukaan yang datar dengan segala kemewahan fasilitas di dalamnya sepanjang dan sejauh mata memandang dengan tanahnya terbuat dari misik, debunya dari ambar dan kafur, rumputnya dari za’faran, kerikilnya dari mutiara yang putih dan halus, batunya dari intan, emas dan perak. Penuh wewangian dan heharuman serta kemewahan bentuk. Dan gunung yang terdapat di syurga adalah gunung yang terbuat dari Kasturi dan dengan sungai Salsabil yang mengalir di bawahnya. Bagi ahli syurga yang menginginkan bercocok tanam diberi izin oleh Allah untuk bercocok tanam dengan kecepatan pertumbuhan tanaman dalam sekejap. Taman-taman di Syurga berisi berbagai macam tanaman buah dan bunga sama nama tapi berbeda bentuk dan rupa maupun rasa dan bau.

8.Pohon di Syurga

Ka’ab ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-pohonan di surga. Maka beliau menjawab: “Tidak pernah kering dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran dan tidak rusak buahnya. Sesungguhnya pohon yang paling besar di surga adalah pohon Thuba, yang akarnya terbuat dari intan, batangnya dari yaqut, dahannya dari zabarjud dan daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap cabang itu menyentuh Arasy dan lebih rendah-rendahnya cabang itu berada di langit dunia.”
    Ali ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits, sesungguhnya pohon-pohon di surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya sebagian dari perak dan sebagian (yang lain) dari emas. Kalau sekiranya batang pohon itu dari perak, maka akar-akarnya dari emas. Pohon-pohon didunia akarnya di bumi dan cabang-cabangnya berada di udara, karena sesungguhnya dunia itu tempat yang fana (rusak). Akan tetapi pohon-pohonan yang terdapat di surga tidaklah demikian halnya, akarnya di udara dan cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana firman Allah Swt.: “Buah-buahnya dekat. Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al-Haqqah: 23-24).
Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata: Sesungguhnya didalam surga itu terdapat sebuah pohon, orang yang menaiki bisa berjalan dibawah naungannya selama 100 tahun dan naungan itu tidak akan putus. Sebagaimana firman Allah Swt.: “Dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak. Yang buah-buahnya tidak berhenti dan tidak terlarang mengambilnya.” (Qs. Al-Waqi’ah: 30-33). Ketika dedaunan pohon di syurga bergesekan satu dengan lainnya mengeluarkan suara yang sangat merdu berupa suara tasbih.  Dan pohon yang paling besar menaungi syurga adalah Sidratul Muntaha, dimana batangnya diliputi cahaya dan warna-warna yang tidak bisa disifati, tempat bersemayam sebagian para Malaikat, berbuah sebesar qullah/wadah negeri hajjar, dan berdaun seperti telinga gajah, tempat keluarnay empat mata sungai.

9.Istana-Istana di Syurga

Di dalam surga ada tempat tinggal yang bagian dalamnya dapat dilihat dari luar dan bagian luarnya dapat dilihat dari dalam (transparan). Allah SwT ciptakan mereka bagi orang yang memberi makan orang yang kelaparan, berbicara lemah lembut dan sopan, berpuasa secara kontinyu dan shalat malam ketika orang lain terlelap tidur. Tenda tersebut adalah mutiara yang bergema (kubah) yang diperuntukkan buat orang yang beriman serta dari intan putih berkilau. Pada setiap sudut terdapat isteri-isteri yang tidak terlihat oleh orang lain(Shahih al Jami’ al Saghir). Sedangkan lebarnya enam puluh mil (HR Muslim), serta tabir-tabir yang ada di dalam kubah tersebut adalah kain brokat (Misykatal Masabij). Dinding-dindingnya terbuat dari emas, pintunya dari yaqut (sejenis berlian berwarna hijau atau biru), kuncinya terbuat dari emas, dan terdapat empat tiang tempat mengalirnya sungai di dalam istana tersebut yang terdiri dari sungai air, susu, khamar dan madu yang keluar dan berasal dari huruf MIM pada BISMI, HA pada ALLAH, MIM pada RAHMAN dan MIM pada RAHIM di lafadz BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM.

10.Kendaraan-Kendaraan di Syurga

Kendaraan-kendaraan yang ada di syurga berupa burung-burung hijau yang terbang sesuai kehendak pengendaranya, kuda-kuda terbang, dan dipan-dipan cahaya yang melesat sesuai keinginan yang duduk di atasnya.

11.Cahaya dan Waktu di Syurga

Diriwayatkan dari Nabi Saw. sesungguhnya beliau bersabda: “Apakah aku tidak pernah menceritakan kepadamu tentang waktu(saat), yaitu waktu yang serupa dengan waktu yang ada di surga. Dia adalah waktu dimana sebelum matahari terbit, bayang-bayangnya itu memanjang, rahmatnya saat itu merata dan berkahnya saat itu banyak.” Artinya suasana penuh syahdu, tenang penuh dengan suara merdu tasbih dari para Malaikat, dedaunan dan gemericik air yang mengalir.
   Tidak ada siang dan malam, hanya untuk membedakannya dengan naik-turunnya tabir/tirai pintu jendela syurga. Sumber cahayanya berasal dari arah Arsy (sumber : al Tadzkiyah,Al Qurthubi). Di dalam syurga juga ada hari-hari sebagaimana di dunia.

12.Sungai-Sungai Syurga dan Mata Airnya

Sungai-sungai syurga berasal dari Lafadz BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM, berupa sungai air, khamar, susu dan madu. Bentuk mata air yang ada di syurga adalah dua buah mata air yang mengalir (QS.Ar Rahman ayat 50) dan dua buah mata air yang memancar (QS.Ar Rahman ayat 66). Telaga Al Kautsar berupa lautan kasturi dengan keharumannya yang luar biasa, tepinya dari emas dan mutiara yang berongga dan bercahaya, dasarnya dari mutiara dan yaqut, airnya lebih putih dari susu dan salju, manisnya lebih manis dari madu, lebih lunak dari keju.

13.Minuman dan minuman yang ada di Syurga

Selain berasal dari keempat sungai, ada minuman khusus bagi ahli syurga yaitu : Para Muqarrabin meminum dari keduanya dengan campuran, sedangkan para golongan Abror meminum dari keduannya tanpa campuran sesuatu yang lain. Bentuknya antara lain : Kafur (kapur barus) (al Insan 76:5-6) / Zanjabila (jahe) dari sumber Salsabila (al Insan 76:17-18) dan Rahiqun (khamr murni dari perasan Anggur) dari sumber Tasnim (al Muthaffiffin 83:27-28). Makanan di syurga berupa daging burung dari apa yang mereka (ahli syurga) inginkan dan sari hati dari ikan nun dan lembu syurga yang memakan daun pepohonan syurga.

14.Buah-buahan di syurga

Buah-buahan yang ada di syurga adalah buah-buahan yang memiliki nama yang sama dengan buah-buahan yang ada di bumi tetapi memiliki rasa yang berbeda, setiap dimakan maka penghuni syurga semakin bertambah muda dan kuat, dan penuh kenikmatan, seperti pisang, anggur, kurma, delima, dan lain-lain secara berpasang-pasangan (QS.55:48,52,54,68; QS.56:20,29,32,33)

15.Kain-kain, pakaian-pakaian dan perhiasan di Syurga

Pakaian-pakaian para ahli syurga adalah kain sutra baik yang tipis maupun yang tebal yang berwarna hijau. Kain-kain yang ada di syurga sebagai tabir di kamar-kamar istri-istri ahli syurga adalah kain brokat yang halus berwarna-warni. Perhiasan para ahli syurga adalah gelang dan mahkota yang terbuat dari emas yang bertahta mutiara intan berlian. Gelas-gelas mereka terbuat dari emas dan mutiara yang tembus pandang. Bantal dan permadaninya lembut berisikan helai-helai kain sutra yang halus berwarna hijau, dan harum baunya.

16.Metabolisme di Syurga

Di syurga tidak ada proses metabolisme, baik buang air kecil, buang air besar, beringus maupun meludah. Semua makanan dan minuman yang masuk ke perut para penghuni syurga keluar merembes melalui kulit-kulit mereka berupa minyak kesturi, demikian pula ketika bersendawa (Jawa : glege’en) dengan diilhami tasbih dan tahmid.

17.Wanita-wanita/Bidadari Syurga dan Kekuatan Bersetubuh di Syurga

Gambaran wanita/bidadari syurga adalah sebagai mana dalam QS.Ar Rahman dan Al Waqiah, antara  lain adalah bermata jeli (bulat tidak sipit dan tidak melotot), berkulit putih jernih bagaikan mutiara hingga pada betis-betis mereka nampak sumsum mereka, selalu suci (tidak pernah berhadats maupun mengeluarkan najis, tidak pernah haid maupun nifas), genit (penuh cinta-‘uruban) dan umur sebaya (sekitar 18 hingga 20-an tahun awal – atraaban), selalu bugar , perawan, penuh senyum dan manja serta tidak membosankan. Disediakan bagi ahli syurga dua istri dari dunia (keturunan bani Adam) dengan keutamaan mereka di dunia (bisa jadi istri mereka di dunia atau wanita yang dijodohkan oleh Allah ketika di Syurga) dan minimal 72 orang bidadari yang Allah ciptakan langsung dari tetesan air hujan dari bawah ‘Arsy Allah. Para penghuni syurga diberikan kekuatan sebesar setara dengan 100 orang dalam hal syahwat dan bersetubuh, makan dan minum, dan seorang penghuni syurga dalam satu pagi dapat berhubungan dengan seratus perawan (istri-istri dan bidadari jodoh mereka).
18.Kelahiran dan Kematian
Bagi penghuni syurga menginginkan kelahiran anak maka diberi izin oleh Allah dengan proses yang sekejap. Di dalam syurga tidak ada proses tidur apalagi mati, karena mati adalah milik dunia sementara mati telah dihapus di dalam syurga demikian pula di neraka.

19.Perjumpaan dengan Allah

Di syurga, Allah akan menampakkan diri di hadapan ahli syurga tanpa hijab dan saling berpandangan antara Allah dengan para penghuni syurga. Subhanallah.


http://pepitasngo.blogspot.co.id/

tulisan follow